Rifa
Fatharani
11/312135/SP/24496
PSHAM B
Tugas
Review Pengadilan Internasional
International
Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia
Case
: The Arrest of Ratko Mladic
Pengadilan
Kriminal Internasional di negara bagian pecahan Yugoslavia merupakan
suatu resolusi dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB yang dibentuk
dengan tujuan menyelidiki, mengadilkan para individu yang telah
melakukan pelanggaran hak asasi manusia atau kejahatan terhadap
kemanusiaan, genosida
di wilayah Yugoslavia. Para
Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat memilih untuk mendirikan ICTY
pada tanggal 25 Mei 1993 serta menilai bahwa pembunuhan massal,
pembersihan etnis, penyiksaan, perkosaan dan kejahatan lain yang
terjadi pada saat konflik di wilayah Yugoslavia merupakan ancaman
bagi perdamaian dan keamanan internasional.1
Konflik besar – besaran mendorong masyarakat internasional untuk
turut memberikan berbagai macam kepedulian, pembelaan terhadap
pelanggaran konvensi Jenewa 1949. Individu yang melakukan pelanggaran
HAM dan kejahatan humanitar pada konflik di masa itu, telah
menimbulkan reaksi masyarakat agar segera ditindaklanjut
permasalahannya dalam proses hukum oleh pihak berwenang. Khusus untuk
daerah wilayah negara – negara mantan Yugoslavia, berdasarkan
historis terdapat banyak pelanggaran HAM yang timbul. Maka dari itu,
Pengadilan Kriminal Internasional tersebut didirikan dengan tujuan
mengadili dan menuntut orang yang melakukan tindakan kriminal agar
bertanggung jawab dan diberikan hukuman semestinya. Sebagai sebuah
institusi hukum, ICTY ini dikhususkan untuk melakukan transparansi
peradilan atau dalam kata lain, segala catatan atau dokumen
pengadilan dapat diakses oleh umum. Pengadilan Kriminal Internasional
untuk negara mantan Yugoslavia mencatat jumlah kasus atau orang dari
asal etnis dan pekerjaannya dengan jumlah 161 orang yang telah
didakwa.2
ICTY telah berhasil menjalankan fungsinya demi keadilan dan
kesejahteraan sosial.
Dalam
kasus berikut ini, akan menjelaskan tentang kasus seorang pejabat
negara yang melakukan pelanggaran HAM terhadap warga sipil. Maka
demikian, orang tersebut tidak berhak untuk mendapatkan perlindungan
dari negara akan tetapi mendapatkan hukum yang setimpal berdasarkan
hasil dari pengadilan ICTY ini, terutama bagi para pejabat negara –
negara di Yugoslavia. Degan kata lain bahwa ICTY ini tidak pandang
bulu bagi orang – orang yang melakukan pelanggaran HAM dan dengan
jelas bahwa setiap individu sangat berpengaruh terhadap penegakkan
hukum dan HAM ini.
Hal
ini dapat dibuktikan dalam kasus penangkapan seorang komandan senior
militer Serbia Bosnia Angkatan Darat selama perang di Bosnia dan
Herzegovina bernama Ratko Mladic. Penangkapan baru dilakukan pada
tahun 2011 sejak didakwanya Mladic pada tahun 1995 oleh ICTY. Mladic
didakwa dengan 15 tuduhan genosida dan kejahatan perang terhadap
kemanusiaan, terutama terhadap warga sipil Muslim Bosnia, Kroasia
Bosnia dan non – Serbia di wilayah Bosnia Herzegovina pada tahun
1992-1995.3
Mladic dikenal sebagai sosok pembersih etnis dengan tujuannya
memusnahkan Muslim Bosnia di wilayahnya. Mladic bersama rekannya
berniat untuk melakukan genosida yang berarti berniat untuk
menghancurkan seluruh atau sebagian kelompok – kelompok tertentu,
etnis, ras atau agama. Sebagai
perwira paling senior dari tentara Serbia Bosnia dengan demikian para
tentara lainnya tunduk kepada komandan untuk melakukan aksi
pemberishan etnis Muslim Bosnia. Dalam arti bahwa, ia memiliki
kendali dan kekuasaan dalam melakukan tindakan kriminal sehingga
telah berlangsung efektif pada masa perang tersebut.
Berdasarkan
catatan publik mengenai kasus pelanggaran HAM dan kejahatan humanitar
terberat dari pihak negara sendiri dan terlama proses penangkapannya,
Ratko Mladic didakwa dengan kejahatan yang meliputi sebagai berikut:4
- Pembunuhan hampir 8.000 pria Muslim Bosnia dan anak laki-laki di Srebrenica pada tahun 1995.
- Pembunuhan, penganiayaan, pemindahan paksa, penahanan dan penganiayaan terhadap kaum Muslim Bosnia dan Kroasia Bosnia selama kampanye dengan tujuan menghapus permanen orang tersebut dari wilayahnya di bawah kendali kekuatan Republika Srpska.
- Kampanye teror dan penembakan dan mengecam warga sipil di Sarajevo oleh pasukan Serbia Bosnia di bawah komandonya dan kontrol yang mengakibatkan pembunuhan dan melukai ribuan warga sipil, termasuk banyak wanita dan anak.
- Pengambilan pengamat militer PBB dan personil pemelihara perdamaian sebagai sandera Mei dan Juni 1995.
Walaupun
proses penangkapan Mladic dalam jangka waktu lama, akan tetapi ICTY
tetap konsisten dengan keputusan terdakwa untuk menahan dan menuntut
Mladic. Mladic kemudian diadili lebih lanjut oleh pengadilan di Den
Haag Belanda dan mendapatkan perhatian dunia internasional.
1About
the ICTY (online), United Nations System in Serbia,
<http://rs.one.un.org/index.php?org=8>
diakses pada 26 April 2012.
2Key
Figues (online), ICTY – The Cases, <http://www.icty.org/sid/24>
diakses pada 26 April 2012.
3ICTY:
Q&A on the Case against Ratko Mladic
(online),<http://www.hrw.org/news/2011/05/31/icty-qa-case-against-ratko-mladic>
diakses pada 26 April 2012.
4Statement
of the Office of the Prosecutor, International Criminal Tribunal for
the Former Yugoslavia on the arrest of Ratko Mladic (online), ICTY,
<http://www.icty.org/sid/10670>
diakses pada 26 April 2012.